Jeu en ligne en Thailande

Wanita hamil diduga membunuh 14 orang karena judi online

judi online di thailandPada hari Jumat 19 Mei, polisi Thailand mengungkap kasus yang sangat kelam.

Ini menampilkan seorang wanita hamil 5 bulan yang tinggal di kota Bangkok yang diduga membunuh setidaknya 14 orang dengan sianida dalam upaya mendukung kebiasaan judi onlinenya yang mencapai lebih dari 2 juta. .

Ini akan menjadikannya salah satu pembunuh berantai paling produktif dalam sejarah negara itu.

Kasus yang pecah setelah kematian salah satu temannya

Tertuduh yang menarik perhatian kita melalui berita hari ini disebut Sararat Rangsiwuthaporn. Berusia 32 tahun, dia dituduh oleh polisi telah membunuh beberapa teman atau kenalannya untuk mencuri uang dari mereka yang dia gunakan untuk berjudi online.

Pada Selasa 25 April dia ditangkap menyusul kematian mencurigakan temannya Siriporn Khanwong.

Selama penyelidikan, petugas polisi menemukan bahwa kedua wanita tersebut pergi ke Ratchaburi untuk melakukan ritual perlindungan Buddha bersama.

Tiba-tiba, Siriporn Khanwong pingsan. Alih-alih membantu temannya seperti yang dilakukan orang yang lewat, Sararat Rangsiwuthaporn lebih memilih untuk segera meninggalkan tempat kejadian.

Inspektur juga menemukan bahwa uang tunai, 2 ponsel dan tas bermerek milik Siriporn Khanwong hilang.

Selain itu, jejak sianida ditemukan selama otopsi yang satu ini. Sebotol ikan ini ditemukan di rumah Sararat Rangsiwuthaporn, yang terakhir dicurigai secara logis.

15 terduga korban yang 14 diantaranya meninggal dunia

Setelah penangkapan Sararat Rangsiwuthaporn, beberapa orang mendekati polisi untuk memperingatkan mereka bahwa ada kerabat yang meninggal secara mencurigakan tak lama setelah bertemu wanita muda itu.

Secara total, tidak kurang dari 15 orang bisa menjadi korban Sararat Rangsiwuthaporn, 14 di antaranya meninggal dunia dan hanya satu yang selamat.

Tentu saja, kasus seorang wanita hamil 5 bulan yang dituduh melakukan banyak pembunuhan menyebabkan kehebohan di Thailand, terutama karena dia akan membuktikan dirinya sebagai salah satu pembunuh berantai paling produktif dalam sejarah negara Thailand.

Selain itu, perlu dicatat bahwa suami terdakwa (Vitoon Rangsiwuthaporn) adalah seorang perwira polisi senior. Setelah kematian Siriporn Khanwong, dia dikabarkan pergi menjemput istrinya dengan mobil.

Untuk saat ini, dia membantah terlibat dalam berbagai pembunuhan. Meski demikian, ia tetap dijerat pasal penipuan dan penggelapan dalam kasus ini.

Seorang gamer online yang sangat rajin

Dalam jumpa pers yang berlangsung pada Jumat, 19 Mei lalu, Wakil Kepala Polri (Surachate Hakparn) mengungkap motif utama yang bisa menjelaskan pembunuhan berantai ini. Bahkan jika game online dilarang di Thailand, Sararat Rangsiwuthaporn melakukannya dengan tekun.

Sejak tahun 2020, dia telah menghabiskan tidak kurang dari 78 juta bhat di web, yang berarti sekitar 2,08 juta euro. Beberapa hari ini, ia tak segan-segan menyia-nyiakan tak kurang dari 10 juta bhat atau sekitar 270.000 euro.

Author: Brian Lewis