Berkat pandemi virus corona Covid-19 internasional, banyak negara telah mengubah posisi mereka dalam perjudian online.
Banyak yurisdiksi, bahkan di antara yang paling konservatif, dengan demikian mulai menemukan bahwa subjek tidak lagi benar-benar mewakili tabu.
Oleh karena itu, beberapa dari mereka mulai memikirkan kemungkinan legalisasi, menganggapnya sebagai cara yang baik untuk merangsang ekonomi mereka.
Ini adalah bagaimana Laos, misalnya, saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan game online dengan meniru model yang diadopsi oleh Filipina.
Lisensi yang dikeluarkan untuk operator juga menargetkan pemain asing
Pemerintah Laos semakin tertarik dengan perjudian online. Ia mencoba membuat model yang sangat mirip dengan yang ada di Filipina, yang memungkinkan untuk mengeluarkan lisensi kepada operator yang juga menargetkan pemain asing.
Ini akan memungkinkan untuk mengontrol dan mengumpulkan pendapatan tetapi juga untuk mengadopsi undang-undang yang melindungi konsumen.
Saat ini, perdebatan fokus pada aturan yang akan dibuat untuk membuat kerangka kerja yang memungkinkan operator untuk mengajukan lisensi. Di bidang ini, pemerintah sedang mempertimbangkan model yang mirip dengan Curaçao dengan lisensi utama dan sub-lisensi.
Kesulitan besar dalam menegakkan larangan game online
Jika Laos sedang mempertimbangkan untuk melegalkan perjudian online, itu karena telah sangat terpengaruh oleh krisis kesehatan internasional. Ini telah sangat merugikan pariwisata dan sektor kasino darat. Pada puncak pandemi, yang terakhir terpaksa menutup pintu mereka, yang menyebabkan penurunan pendapatan pajak yang signifikan bagi Negara.
Di sisi lain, game online yang saat ini tidak diperbolehkan di negara ini telah menarik lebih banyak pemain. Pemerintah Laos memahami bahwa akan sangat sulit menegakkan larangan ini dan akan sangat mahal bagi negara tersebut. Karena itu, ia mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk melegalkannya.
Pesaing langsung di Filipina
Filipina secara teratur diambil sebagai contoh untuk proyek ini untuk meliberalisasi pasar game online. Memang, negara telah berhasil memberikan lisensi kepada sejumlah besar operator, yang memungkinkan untuk mengumpulkan pendapatan pajak yang signifikan.
Namun demikian, sistem yang dibuat di Filipina tidak serta merta mendapat persetujuan bulat di seluruh kawasan. Jadi, Cina, misalnya, secara teratur mencoba untuk menutup kasino online tertentu yang dilisensikan di negara ini yang terutama menargetkan warganya.
Oleh karena itu berisiko segera harus berurusan dengan mereka yang berlisensi di Laos karena negara ini bertujuan untuk menjadi pesaing langsung Filipina dan untuk menaklukkan pangsa pasar yang signifikan.
Untuk mencapai ini, regulator telah ditempatkan. Itu bernama Laos Offshore Gaming Authority (LOGA). Namun demikian, pemerintah Laos masih cukup berhati-hati tentang RUU yang saat ini sedang ditulis.